Jelajahi rahasia Stonehenge melalui teori-teori menarik dan penelitian terkini yang mengungkap sejarah dan fungsi monumen megalitikum ini. Analisis mendalam mengenai asal-usul dan makna budaya Stonehenge.
Jelajahi rahasia Stonehenge melalui teori-teori menarik dan penelitian terkini yang mengungkap sejarah dan fungsi monumen megalitikum ini. Analisis mendalam mengenai asal-usul dan makna budaya Stonehenge.

Stonehenge adalah salah satu situs prasejarah paling terkenal di dunia, terletak di Wiltshire, Inggris. Banyak teori telah diajukan mengenai asal usul dan tujuan pembangunan monumen megah ini. Beberapa di antaranya mencakup:
Salah satu teori yang paling populer adalah bahwa Stonehenge dibangun sebagai observatorium astronomis. Struktur ini tampaknya selaras dengan pergerakan matahari dan bulan, yang menunjukkan bahwa masyarakat purba mungkin menggunakannya untuk menentukan waktu dan merayakan peristiwa astronomis.
Teori lain menyatakan bahwa Stonehenge memiliki fungsi keagamaan. Beberapa arkeolog berpendapat bahwa situs ini digunakan sebagai tempat pemujaan atau ritual, mungkin terkait dengan pemakaman atau perayaan siklus kehidupan.
Stonehenge tidak hanya berfungsi sebagai monumen, tetapi juga sebagai pusat sosial dan budaya bagi masyarakat purba. Beberapa fungsi yang mungkin dimiliki oleh Stonehenge adalah:
Penelitian menunjukkan bahwa area sekitar Stonehenge berisi banyak makam kuno. Ini mengindikasikan bahwa situs ini mungkin berfungsi sebagai tempat pemakaman bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Stonehenge mungkin juga digunakan sebagai lokasi untuk perayaan dan festival. Dengan strukturnya yang megah, tempat ini bisa menjadi titik pertemuan bagi berbagai suku untuk merayakan momen penting dalam kalender mereka.
Seiring dengan kemajuan teknologi, penelitian mengenai Stonehenge terus berkembang. Beberapa penemuan terbaru meliputi:
Studi terbaru menggunakan analisis DNA untuk memahami lebih dalam tentang populasi yang membangun Stonehenge. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara masyarakat yang membangun Stonehenge dengan kelompok-kelompok lain di Eropa.
Teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging) telah digunakan untuk memetakan area sekitar Stonehenge. Penemuan ini mengungkapkan adanya struktur dan artefak lain yang sebelumnya tidak terlihat, memberikan wawasan baru tentang kehidupan masyarakat purba di wilayah tersebut.
Stonehenge tetap menjadi misteri yang menarik bagi para peneliti dan pengunjung. Dengan berbagai teori mengenai asal usul dan fungsi situs ini, serta penelitian terkini yang terus mengungkap fakta-fakta baru, Stonehenge tidak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga menjadi jendela untuk memahami kehidupan masyarakat purba. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memberikan jawaban yang lebih jelas mengenai rahasia di balik monumen megah ini.